Rahasia Di Balik Rahasia Ilmu Semesta
Sahabat Bilal bin Rabbah adalah bekas seorang budak hitam yang dibebaskan oleh Sayidina Abubakar dari bekas tuannya Muawiyah Abu Sofyan. Ketulusan hatinya dan keimanannya ternyata dia di mulyakan Allah disisi nabinya, jadilah suara emasnya menjadi keajaiban dunia. Ia konon Neil Amstrong saat di bulan sempat merubuhkan suara adzan yang demaikian mendayu dayu sehingga menggerakan hati sang astronot itu masuk Islam (?). Pagi itu dia gelisah, biasanya sebelum adzan di kumandangkan olehnya, dia sudah menemukan Rosul di Masjid Nabawi, sudah iktikaf dan solat beberapa kali. Namun kali ini adzan sudah hampir habis dia tidak menemukan sosok jungannya. Bahkan setelah selesai adzan subuhpun Rosul belum muncul untuk mengimami sholat berjamaah. Setelah ditunggu bersama sahabat yang lain seperti Sayidina Abu bakar,
Sang pemilik suara emas itu mengetuk beberapa kali rumah Rosul yang tidak begitu jauh dari Masjid Nabawi. Selang beberapa saat Rosul membukakan pintu dan terlihat wajah nabi yang basah dengan air mata dan sembab. Sahabat Bilal sangat khawatir karena melihat tandannya Nabi yang dimulyakan Allah ini pasti sudah menangis semalamam. "Ada apa ya Rosulullah" tanya Sang Bilal sangat khawatir, dia tidak pernah melihat Rosul berperilaku demikian, saat anak kesayangannya dan sahabat - sahabat yang dicintainya lahir sebagai syuhadapun belaiau tidak menangis berlebihan. Paling menitikan udara mata di pipi dan buru - buru di hapusnya.
Kemudian Rosulullah mengatakan: aku menerima wahyu yang berhubungan dengan ilmu dan alam ini wahai sahabat, dan atas kandungan wahyu itu bersama dahsyatnya, lalu Rosul membacakan wahyu itu: "Bismillahirohman nirrohim.Inna fi kholqis samawati wal ardhi, wah tilafi laili wan nahar, la ayati Li ulil albab Aladzina yadkurunallaha qiyaman wa ku udzan wa ala junubihim, wa yatafakaruna fi kholqis samawati wal ardhi.Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adzaban narr "
Sayidiana Bilal, mendenagar wahyu yang diab buta Rosul masih belum mengerti, kenapa dengan wahyu ini buat sayang aja biasa - biasa saja. Yang di terjemahkan bebas kurang lebih bunyinya begini: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam, menjadi ayat dan tanda bagi hamba Aallah yang berpredikat ulil Albab (cerdas dan berilmu). Yaitu hamba yang senantiasa berfikir tentang dan ciptaan Tuhannya baik dalam keadaan baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun lembur. Lalu temukan hakekat dan ma'rifat itu serunya bibirnya mengucap "Sungguh segala ciptaan Mu Allah tidak ada yang sia sia". Lalu kesia - siaannya berfikir selama ini ditutup dengan doa Ya Roob ampuni dan lindungi aku dari api Neraka "
Asror (Rahasia Ilmu)
Saudaraku, disini saya mulai mengenal Sayidina Abbas Paman Rosulullah, memohon kepada Rosul untuk didoakan agar mengenal sir dan asror nya ayat Al Qur'an. Maka dengan doa Allahuma faqih hu fi dieni wa alamahu ta'wila, dan dengan doa ini tidak seorangpun mushonef berani menulis buku tanpa bertanya kepada Sayidiana Abbas dan tidak ada seorang Mufasir berani menafsirkan Al Qur'an tanpa bertanya kepada beliau. Karena ternyata kandungan ayat - ayat Al Qur'an itu tidak bisa di jamah dengan artikulasi keilmuan biasa. Seseorang tidak mungkin mampu menafsirkan ayat Al Qur'an. Kandungan ilmu yang ada dalam Al Qur'an itu tidak akan mampu ditulis manusia, kendatipun menggunakan 7 benua sebagai kertasnya dan tujuh lautan samudera sebagai tintannya. Niscaya tidak akan mampu.
Membatasi tafsir akan ayat Allah ini dan terlalu membelenggu maknanya, hanya akan merendahkan kandungan Al Qur'an. Karena memang rahasia ayatnya hanya Nabi yang tercintalah yang mampu menafsirkannya. Karena memang Nabi adalah lagu berita, jadilah logos dan ketuhan dalam menyapaikan kalam - kalam sucinya. Sementara itu kita dan para ulama setelahnya, hanya bisa meraba dari tafsir yang ada dan menambah atau menyesuaikan dengan kondisi kekiniannya.
Selama banyak diperdebatkan oleh kalangan ulama yang memegang teguh atas tafsir nash - nash Al Qur'an berdasarkan tafsir kitab - kitab kuning (kuno) dan ada yang mencaba kembali membuka pintu istihaj. Dan harus mengaku semenjak dibangun dominasi Suni atas mu'tazilah perkemabangan ilmu tafsir di dunia Islam suka kemandegan. Kota - kota besar ke ilmuan seperti Basrah dan Iran serata Mesir bahkan jasirah Arab yang lain, yang dulu pernah menjadi imam - imam besar seperti Imam Malik, Imam Syafi'i atau Imam Ibnu Hambal dan Imam Ibnu Abu Hanifah menerapkan beku. Apalagi setelah dinasti abbasiyah dari kasulthanan Turki Othoman di hancur leburkan oleh Inggris dan Perancis atas bantuan anak kandung Khawarij, yang biasa dikenal denagan sebutan Wahabiyah.
Pengembaraan ilmu sebagaiamana yang dialakukan oleh Imam Syafi'i sudah jarang terjadi. Khasanah - khasanah madrasah ke ilmuan sebegaimana yang dibuka oleh Imam Abu Hanifah juga jarang muncul. Tulisan ini tidak atau belum membahas soal ini, pelaut untuk menuju proses ilmuan wahyu yang di turunkan Allah kepada Rosul, jadi sahabat Bilal heran melihat bekas air mata Nabi yang demikian menyiratkan dan tiada. Semoga kesepian dan kebahagiaan ini bisa diasingkan oleh kaum musrik. Muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad muhammad. Bahkan ditinggal oleh sang istri tercinta Siti Hadijah dan pamannya Abu Tholib, Rosul tidak menampakan wajah seperti itu.
Bagi Nabi "inna fi kholqis samawati wal ardhi" memiliki arti yang demikian dahsyat. Penciptaan bumi yang di kemukakan Allah ini kelak akan melahirkan ilmu bumi dan astronomi dan ilmu - ilmu yang lain, mulai pertambangan, pertanian sampai ilmu - ilmu yang belum terkuak waktu itu. Allah sudah menunjukkannya dalam bentuk kalam, tersirat dan tersurat bahkan rahasia - rahasianya. Betapa Allah mengemas bubur panas bumi dengan tingkat panas yang luar biasa itu dengan bumi yang berlapis - lapis sehingga tujuh lapisan di dinginkan dengan lautan yang hemat tujuh samudera diatasnya sehingga sedang pemanasan dari matahari yang menjadi poros bumi berputar, melahirkan uap yang nanti akan turun Hujan di bawahnya yang berisi tanah, yang dari sana menumbuhkan berbagai macam kebutuhan manusia. Dari tanah yang sama akan melahirkan bermacam buah - buahan. Mendinginkan tanah dan menumbuhkan kehaidupan bahkan dengan jelas Allah mempusakai dengan gunung - gunung, agar tidak goncang karena perputaran bumi itu sendiri dan kapan berputar mengitari Matahari. Subkhanallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar